Penyedia Alat Kesehatan Terlengkap

Kami penyedia jasa supply alat kesehatan, peralatan laboratorium, medical, mechanical, elektrical, environmental engineering terlengkap dan terpercaya. Kami melayani penjualan retail dan pemesanan khusus.

Untuk informasi lanjut, hubungi kami di
no telp -,
email: alkesritel@yahoo.com
website: alkesritel.blogspot.com.

Thursday, May 2, 2013

Cedera Pergelangan Kaki Seperti Kobe Bryant? Ini Cara Mengatasinya

Jakarta, Pebasket Los Angeles Lakers, Kobe Bryant, cedera saat menghadapi Golden State Warriors di lanjutan NBA pada Sabtu (13/4) lalu. Sang maestro basket itu terpaksa meninggalkan lapangan saat pertandingan belum berakhir lantaran mengalami cedera di pergelangan kaki, tepatnya mengalami ruptur tendon achilles.

Dokter spesialis bedah orthopedi dari Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya, dr Benedictus Megaputera, MSi, SpOT menerangkan tendon achilles adalah tendon terbesar dalam tubuh. Tendon ini terletak di bagian belakang pergelangan kaki, menghubungkan otot betis ke tulang tumit.


"Berfungsi untuk menggerakkan telapak kaki ke bawah atau berjinjit sehingga sangat penting digunakan berjalan, berlari dan melompat," terang dr Megaputra kepada detikHealth, Kamis (18/4/2013).


Sebnarnya tendon ini dapat menahan tekanan besar saat berlari dan melompat, namun tendon achilles rentan terhadap cedera. Cedera tendon ini dapat berupa robekan hingga terputusnya tendon secara total. Umumnya cedera tendon achilles terjadi karena peningkatan intensitas dalam keikutsertaan olahraga atau karena suatu trauma benda tumpul maupun tajam.


"Jadi, cedera tendon achilles ini biasanya terjadi pada atlet di cabang olahraga
yang menuntutnya untuk melompat dan berlari, seperti sepakbola, bola basket,
badminton," sambung dr Megaputra.


Namun menurutnya cedera bisa saja terjadi saat seseorang berjalan, berlari, dan melompat biasa. Hal ini bisa disebabkan karena:


1. Orang usia lanjut dan minim aktivitas/olahraga
2. Memiliki riwayat radang tendon achilles sebelumnya.
3. Penderita dengan penyakit tertentu (seperti: diabetes)
4. Riwayat mengkonsumsi obat jenis tertentu (seperti: korticosteroid)


Cedera tendon achilles diawali dengan rasa sakit mendadak di bagian belakang
pergelangan kaki atau betis, disertai suara 'pop/snap' (pop/snap sound), yang
terdengar menyerupai putusnya suatu tali. Terlihat dan teraba adanya celah (gap) di
atas tumit. Lalu terjadi kelemahan atau ketidakmapuan untuk menggerakkan telapak kaki ke bawah atau
berjinjit.


"Untuk menegakkan diagnosis ini, tidak perlu dilakukan pemeriksaan rontgen (X-
Ray). Dengan melakukan pemeriksaan fisik yang baik, seorang dokter sudah dapat
menegakkan diagnosis ruptur total tendon achilles," paparnya.


Bagaimana dengan kasus ruptur sebagian? "Pada yang partial, yang meragukan dengan diagnosis yang lain, bisa dilakukan pemeriksaan Ultra Sono Graphy (USG) atau Magnetic Resonance Imaging (MRI)," ucap dr Megaputra.


Nah, pertolongan pertama yang dapat dilakukan pada seseorang yang mengalami ruptur tendon achilles adalah dengan melakukan 'CRIMES', yakni:


1.Compression: Lakukan pembebatan dengan menggunakan elastic bandage.
2. Rest: Mengistirahatan kaki yang mengalami cedera
3. Ice: Memberi kompres dingin/es,
4. Medication: Pemberian obat anti-inflamasi
5. Elevation: Meninggikan posisi kaki yang cedera terhadap tubuh (posisi tubuh
berbaring)
6. Support: Memakai alat bantu jalan, seperti kruk (crutches).


"Ruptur sebagian maupun ruptur total, pada kondisi tertentu dari pasien, dapat diterapi secara non-pembedahan, yaitu dengan penggunaan gips (cast) atau brace," kata dr Megaputra.


Dia menambahkan untuk kasus ruptur total, biasanya dilakukan pembedahan. Hal ini dimaksudkan untuk menyambung kembali tendon yang putus dengan tujuan untuk mengembalikan panjang normal dan ketegangan tendonnya sehingga memungkinkan penderita untuk melakukan apa yang dapat dilakukannya sebelum cedera.


"Masa pemulihan untuk cedera tendon achilles bervariasi. Untuk cedera akibat
regangan (strain) tendon achilles memerlukan waktu sekitar 3 minggu. Sementara
untuk kasus yang lebih berat (ruptur total) dapat memerlukan waktu 3-6 bulan
bergantung pada derajat keparahannya," tutur dr Megaputra.


Bagaimana agar terhindar dari cedera ini? "Pencegahan terjadinya cedera ini adalah pemanasan yang cukup sebelum berlatih (warm up) dilanjutkan dengan latihan-latihan pengkondisian otot yang benar," kata dr Megaputra.





Sumber Detik




Alat Kesehatan Bandung

No comments:

Post a Comment