Penyedia Alat Kesehatan Terlengkap

Kami penyedia jasa supply alat kesehatan, peralatan laboratorium, medical, mechanical, elektrical, environmental engineering terlengkap dan terpercaya. Kami melayani penjualan retail dan pemesanan khusus.

Untuk informasi lanjut, hubungi kami di
no telp -,
email: alkesritel@yahoo.com
website: alkesritel.blogspot.com.

Saturday, July 13, 2013

Bahan Kimia dalam Kosmetik Dituduh Sebagai Biang Wabah Alergi di Eropa

Liverpool, Belum lama ini, para dokter di Inggris mengumumkan adanya suatu bahan kimia yang terdapat produk rumah tangga yang dicurigai bertanggung jawab atas wabah alergi kulit. Bahan tersebut digunakan sebagai pengawet dalam produk sampo, pelembab, make up, dan tisu bayi.

Senyawa yang menjadi biang keladi adalah methylisothiazolinone atau disingkat MI dan ditambahkan untuk mencegah pertumbuhan bakteri dan ragi yang tak diinginkan. Biasanya MI dicampur dengan bahan pengawet lain yang bernama Methylchloroisothiazolinone (MCI).

Zat MI ini dulunya dianggap aman, tapi peraturan terbaru di Eropa membolehkannya untuk dimuat dalam konsentrasi yang lebih kuat dari sebelumnya. Para ilmuwan melihat ada beberapa macam produk terkenal yang mengandung MI dan banyak dijual di toko-toko.

Pakar kesehatan kulit memperingatkan bahwa paparan zat ini dalam dosis yang lebih tinggi dari sebelumnya dapat menyebabkan alergi kulit yang disebut dermatitis kontak. Tandanya, kulit memerah, gatal dan melepuh.

Seperti dilansir Telegraph, Kamis (11/7/2013), para ahli mengatakan bahwa satu dari 12 orang dewasa dan satu dari 5 anak di Inggris kini mengalami eksim, dengan dermatitis kontak adalah salah satu jenisnya yang paling banyak ditemui.

"Kita berada di tengah-tengah wabah alergi terhadap bahan pengawet yang belum pernah kami lihat sebelumnya. Banyak pasien kami menderita dermatitis akut dengan wajah memerah dan bengkak. Saya akan meminta industri kosmetik agar tidak menunggu undang-undang, tetapi segera mengatasi masalah sebelum situasi memburuk," kata dr John McFadden, konsultan dermatologis di St John Institute of Dermatology di London.

Ketika dicampur dengan MCI, kadar MI dalam sebuah penelitian ditemukan sebesar 4 part per million (ppm). Tapi jika digunakan sendiri tanpa dicampur, ditemukan kadarnya meningkat 25 kali lipat hingga 100 ppm. Jumlah ini masih diperbolehkan dalam peraturan Eropa yang dikeluarkan pada tahun 2005.

Para ahli mengatakan bahwa sejak terjadinya peningkatan konsentrasi MI dalam produk, terjadi peningkatan serius pada kasus dermatitis kontak, khususnya selama 2 tahun terakhir. Diyakini, peningkatan kasus ini berkaitan dengan meningkatnya kadar MI dalam produk rumah tangga.

Dalam laporan yang disajikan konferensi British Association of Dermatologists di Liverpool, para peneliti dan dokter akan meminta pembuat kebijakan mengevaluasi kembali penggunaan bahan kimia ini. European Society of Contact Dermatitis (ESCD) juga telah melayangkan surat kepada Komisi Eropa.

"Wabah baru akibat alergi dermatitis kontak akibat senyawa kimia isothiazolinones ini menyebabkan kerugian bagi warga Eropa. Perlu dilakukan tindakan segera," kata presiden ESCD Margarida Gon?alo dalam surat yang dikirim pada bulan Januari 2013 lalu.

Para ahli mengatakan bahwa kasus alergi akibat MI lebih cepat terjadi daripada alergi yang disebabkan oleh methyldibromo glutaronitrile, pengawet lain yang telah dilarang penggunaannya dalam kosmetik pada tahun 2005 lalu karena berkaitan dengan peningkatan kasus eksim.

(pah/vit)



Sumber Detik



Alat Kesehatan Bandung

No comments:

Post a Comment